Saat Ponsel Dibuat Malu Oleh Brand Ambassador-nya

Blog Bang Doel Lini massa Twitter sedang hangat soal Gal Gadot. Kali ini pemeran Wonder Woman tersebut bukan diperbincangkan karena kiprahnya di seni peran, namun pekerjaannya sebagai brand ambassador Huawei. Sebuah pekerjaan yang sering menuntut totalitas tidak hanya di ruang shooting, namun juga di balik layar.

Sebuah akun twitter pengulas gawai kenamaan, @MKBHD, mengunggah tangkapan layar dari twit yang dibuat Gal Gadot. Twit tersebut berisikan promosi tentang Huawei Mate 10 Pro. Sepintas tidak ada yang salah dengan unggahan perempuan asal Israel ini, namun Marques Brownlee pemilik @MKBHD membuat sebuah lingkaran berwarna kuning pada tangkapan layar tersebut.

Huawei Mate 10 Pro

Lingkaran kuning itu menandakan sebuah perangkat yang digunakan Gal Gadot untuk mengunggah twit tadi. Ya, ini masalahnya. Gal Gadot menunggah twit promosi Huawei dengan iPhone. Tangkapan layar @MKBHD hingga tulisan ini dibuat telah disukai 18 ribu orang dan diperbincangkan oleh 4 ribu orang lebih. Sementara itu, twit asli Gal Gadot hanya bertahan 11 jam. Baca juga 4 Alasan Mengapa Huawei Nova 3i Wajib Dipinang

Memang sih, kalau dicari di Google dengan kata kunci ‘Gal Gadot and her phone‘, maka muncul gambar si cantik ini dengan ponsel iPhone-nya. Gal Gadot tak sendiri. Sebelumnya, cukup banyak brand ambassador ponsel yang ‘berkhianat’ terhadap brand yang telah membayarnya. Kata berkhianat yang diberi tanda kutip tersebut menandakan kalau kata tersebut masih debatable. Apakah sang brand ambassador berkhianat atau tidak? Mari kita diskusikan.

Sebelumnya Alicia Keys sebagai brand ambassador Blackberry. Kalau Gal Gadot mendapat peran sebagai ‘CEO Huawei’, Keys sebagai ‘Creative Director‘ Blackberry. Namun kerjasama saat Blackberry sedang jaya pada 2014 tersebut harus diputus di tengah jalan, saat Keys ketahuan mengunggah twit promosi memakai iPhone.

Dari tanah air pun ada Agnes Monica yang pernah melakukannya. Sebagai brand ambassador Vivo pada 2016, Agnes mempromosikan Vivo V3 Max di twitternya. Sayangnya unggahan tersebut dibuat memakai iPhone. Ia pun jadi bahan rundungan warganet.

Ayu Ting Ting pun pernah jadi rundungan warganet. Sebagai artis yang pernah menjadi brand ambassador Oppo, Ayu malah mengunggah foto bersama anaknya di Instagram. Sepintas tidak ada yang salah dari foto yang diunggah pada 2017 itu, namun sehari sebelumnya ia mengunggah promosi swafoto dengan ponsel Oppo, namun di foto dengan anaknya itu ia malah swafoto dengan iPhone. Kontradiktif.

Kasus lain pun menimpa Xiaomi. Brand ambassador Xiaomi di Indonesia, JKT48 kali ini menjadi sumbernya. Salah satu anggota JKT48, yakni Zahra Yuriva, yang saat itu masih menjadi anggota JKT48 dan dalam masa promosi Xiaomi Mi A1 jelang akhir 2017, diketahui mengunggah promosi ponsel Android One ini dengan iPhone di akun twitternya. Yuri pun menjadi rundungan warganet.

Apakah mereka berkhianat?

Sebetulnya masih banyak selebriti yang mengalami insiden memalukan semacam itu. Sebagian diantaranya langsung diputus kontraknya sebagai brand ambassador, sebagian lagi masih dipertahankan dengan membuat berbagai macam alibi. Pasalnya insiden itu terjadi disebabkan karena ketidaktahuan kalau warganet tak akan tahu dari perangkat apa mereka melakukan promosi. Padahal apa sih yang tidak bisa dilakukan warganet, selain –tentu saja– menjadi brand ambassador?

Ketika brand ambassador memakai perangkat lain diluar perangkat yang dipromosikannya, apakah itu disebut berkhianat? Semuanya tergantung dengan kontrak kerja yang disepakati. Kalau brand ambassador diwajibkan memakai perangkat yang dipromosikannya tanpa kecuali, maka unggahan twit dengan perangkat lain itu menjadi klausul yang mencoreng kesepakatan.

Secara etika, seorang brand ambassador mesti menggambarkan apa yang dipromosikannya. Misalnya brand ambassador lingkungan, tentu menjadi cela kalau ia merupakan sosok yang kerap ditemui membuang sampah sembarangan. Pun begitu dengan brand ambassador ponsel. Kalau ponsel yang dipromosikannya diklaim sebagai ‘raja selfie‘, tentu menjadi nilai minus dimata konsumen kalau ia mengambil swafoto dengan ponsel yang lain.

Hanya saja, siapa yang tahu ada kesepakatan apa antara brand dengan brand ambassador dalam klausul kontraknya. Bisa jadi brand membebaskan brand ambassador mereka untuk memakai ponsel lain. Bisa jadi ‘kan? Warganet hanya bisa menerka-nerka, dan sesekali merundung nasib sial yang menimpa brand ketika brand ambassador-nya ‘berkhianat’. Padahal warganet yang merundung tak paham klausul yang terjadi diantara mereka, tapi bukankah warganet selalu benar?

Leave a Comment