Menghitung Untung Serbu Seru Bukalapak

Siapa yang tidak tergiur melihat gadget jutaan rupiah atau bahkan tas mewah puluhan juta dibanderol Rp12.000 saja? Ya itu cuma terjadi di program Serbu Seru Bukalapak, dimana hanya mereka yang betul-betul beruntung saja yang bakal mendapatkan barang tersebut.

Namun Serbu Seru Bukalapak bukanlah undian berhadiah, dan uang Rp12.000 bukanlah semacam tiket lotere. Uang yang dibayarkan untuk membeli barang itu akan dikembalikan jika calon pembeli tidak berhasil ‘menyerbu’ barang yang diincar.

Serbu Seru dimulai pertama kalinya jelang Hari Belanja Online Nasional (Habrolnas) 2018 dan masih berlangsung hingga kini (09/02/2019). Serbu Seru diadakan dalam dua babak, pertama dimulai pada pukul 11.00 dan kedua dimulai lagi pada pukul 17.00. Undian pemenang Serbu Seru bakal dilakukan mulai pukul 23.15.

serbu seru bukalapak

Oh iya, program Serbu Seru pun tersedia bukan cuma buat para pengguna biasa dari Bukalapak juga, tapi buat para Mitra Bukalapak pun disediakan dengan barang yang nilainya lebih besar. Namun kali ini kita hanya berbicara soal Serbu Seru yang disediakan untuk pengguna biasa. Kalau mau hitung-hitungan sih ya sama juga perhitungannya.

Pada mulanya banyak yang meragukan keabsahan Serbu Seru ini. Ada yang meneliti soal akun pemenang Serbu Seru yang terpampang, ada pula yang menyamakan antara pemenang di aplikasi satu dan lainnya yang berbeda-beda, padahal barang yang ‘diserbu’ cuma satu saja. Namun keraguan ini berhasil ditepis dengan sabar oleh Bukalapak. Dan setiap harinya, peserta Serbu Seru selalu saja membludak.

Peserta Serbu Seru yang terlihat hanyalah angka 999+ untuk masing-masing barang. Dalam satu hari ada lebih dari 10 barang yang bisa diserbu. Kalau satu barang saja diikuti 1.000 orang, maka sudah ada 10.000 peserta Serbu Seru dalam satu babak, atau 20.000 dalam dua babak.

Akan tetapi angka ini sangat kecil. Sebab menurut data dari SimiliarWeb, jumlah pengunjung bulanan situs Bukalapak pada kuartal akhir 2018 sejumlah 116 juta orang. Angka ini apabila dirata-rata maka akan mendapatkan kunjungan harian sebanyak 3,8 juta. Maka saya mengasumsikan jumlah peserta Serbu Seru lebih banyak dari 1.000 orang.

Tapi mari kita ambil mudahnya saja bahwa jumlah peserta Serbu Seru ada 10.000 untuk masing-masing barang. Kalau diakumulasi dengan keseluruhan barang maka ada 240.000 peserta Serbu Seru setiap babaknya, atau 480.000 peserta untuk satu hari. Sungguh, ini hanya asumsi kecil agar memudahkan perhitungan. Dari jumlah 480.000 peserta Serbu Seru itu bakal didapatkan angka Rp5.760.000.000 yang didapatkan dari jumlah peserta dikalikan saldo Dana Rp12.000 yang dipakai.

Untuk barang yang diserbu dalam Serbu Seru itu harganya bervariasi. Memang ada yang harganya mencapai puluhan hingga ratusan juta, tapi itu jarang dan hanya pada event dimana Bukalapak sedang \’membakar duit\’. Barang yang seringkali disediakan oleh Bukalapak adalah barang yang harganya mulai dari Rp500.000 sampai Rp6 juta.

Untuk memudahkan, mari mengambil contoh Serbu Seru pada hari ini (09/02/2019) dimana ada daftar barang sebagai berikut:

1 laptop Lenovo Yoga dengan harga Rp4.750.000
1 kamera Canon EOS 4000D Kit dengan harga Rp4.250.000
1 ponsel Asus Zenfone Max Pro M1 dengan harga Rp2.530.000
1 jam Xiaomi Huami Amazfit Verge Rp2.400.000
1 Babymoov Cosydream Plus Smokey Rp1.890.000
1 kamera Sony DSC W830 seharga Rp1.590.000
1 printer Epson L120 Ink Tank Rp1.540.000
2 speaker Mobvoi TicHome seharga Rp1.399.000 x 2 = Rp2.798.000
1 Estee lauder dengan harga Rp1.380.000
2 Brica B-Pro Insta360 Rp1.350.000 x 2 = Rp2.700.000
1 ponsel ZTE Nubia M2 Play Rp1.300.000
1 Samsung J2 Prime Rp1.200.000
1 Carrier Tas Hiking 50L Rp1.100.000
1 Seterika uap Phillips seharga Rp985.000
2 Seagate Backup Plus Rp939.000 x 2 = Rp1.878.000
1 speaker Sony Extra Bass Rp899.000
1 Tescom Ion Hair Dryer Rp799.000
1 keyboard HP Mechanical Gaming GK100 Rp768.000
2 harddisk eksternal WD 1TB Rp780.000 x 2 = Rp1.560.000
1 blender Phillips Viva HR2157 Rp745.000
2 alat cukur Remington Titanium Rp629.300 x 2 = Rp1.258.600
1 headphone JBL T450BT seharga Rp599.000
1 panci presto Maxim Rp599.000
1 rice cooker Yong Ma YMC 801 Rp565.000

Jadi jumlah keseluruhan harga barang Serbu Seru pada hari ini adalah Rp39.484.600 untuk babak kedua atau pukul 17.00. Cuma saya lupa barang yang disediakan pada babak sebelumnya. Ya anggap saja sama, sehingga total pada hari ini adalah Rp78.969.200. Sementara itu, dari 29 barang pada babak pertama, Bukalapak hanya akan mendapat uang Rp348.000. Uang ini berasal dari jumlah barang yang disediakan, yakni sebanyak 29 buah, dikalikan nominal Rp12.000 yang dibayarkan pemenang. Dan jika dua babak, praktis Bukalapak hanya mendapatkan Rp348.000 x 2 = Rp696.000.

Pertanyaannya, apakah Bukalapak sedang membakar uang? Ya sangat mungkin Bukalapak sedang membakar uang. Sebab kalau uang yang terkumpul di-deposit on call pun tetap masih belum mencapai target total harga barang yang disediakan, dimana contoh pada hari ini sebesar Rp78.969.200.

Deposit On Call

Pernah mendengar istilah ini? Deposit On Call merupakan salah satu jenis deposito di dunia perbankan yang membolehkan nasabah untuk mendepositokan uangnya dalam jangka waktu satu hari saja. Nanti di akhir tempo, nasabah bakal mendapatkan keuntungan dari bunga deposito dengan perhitungan sebagai berikut: suku bunga x jumlah penempatan x (jumlah hari penempatan/jumlah hari dalam setahun).

Ada kemungkinan Bukalapak pun menerapkan metode semacam ini. Mereka mendepositokan uang yang didapatkan dari transkasi Serbu Seru ini. Sehingga setiap harinya, apabila bunga deposito 7%, maka bisa didapatkan perhitungan semacam ini: 7% x Rp5.760.000.000 x (1/365) = 0,07 x Rp5.760.000.000 x 0,0027397260273973 = Rp1.104.657. Apabila ditambahkan dengan akumulasi pembayaran Rp12.000, maka didapatkan Rp1.800.657. Tetap masih jauh dari target.

Kalaupun tidak dilakukan deposit on call, karena jumlahnya kecil, tapi paling tidak Bukalapak mendapatkan free money sebesar Rp5.760.000.000 dalam jangka waktu enam jam setiap harinya.

Yang perlu diingat adalah tidak semua keuntungan yang diperoleh harus berupa penambahan laba. Penambahan jumlah pengguna harian pun menjadi aset yang bisa dikatakan sebagai keuntungan.

Dana Mengendap

Poin ini merupakan update setelah ada tambahan dari pembaca yang orang perbankan. Jadi kemungkinan Bukalapak untuk melakukan deposit on call sangat kecil, pasalnya rate yang diberikan oleh bank telah diketahui sangat jauh dari modal yang dikeluarkan. Nah ternyata ada cara lain untuk memanfaatkan dana mengendap ini.

Di dalam contoh, dalam satu hari Bukalapak mampu membukukan dana mengendap sebesar Rp5,7 miliar. Namun perhitungannya dana mengendap ini berbeda, sebab dana tersebut terbagi dalam dua babak. Babak pertama berakhir dari pukul 17.00 dan diundi mulai pukul 23.15, artinya ada enam jam dana peserta Serbu Seru mengendap. Kalau dinominalkan kira-kira ada Rp2,8 miliar.

Kemudian pada babak kedua perhitungannya agak samar. Meskipun dimulai pada pukul 17.00 dan berakhir pada 23.15, tapi rata-rata pengembalian dananya (apabila peserta Serbu Seru meleset) hampir sama-sama enam jam. Sehingga ada dana yang mengendap sangat mungkin waktunya sama-sama enam jam. Dana mengendap selama enam jam inilah yang dikelola oleh Bukalapak.

Menurut orang perbankan tersebut, dana Rp5,7 miliar ini bisa jadi rate-nya cukup tinggi apabila ‘dipinjamkan’ ke bank yang membutuhkan dana likuid yang cukup besar. Sehingga perhitungan persentasenya tidak sama dengan perhitungan deposit on callRate-nya memang tidak disebutkan, namun sangat mungkin Bukalapak mendapatkan keuntungan atau bisa jadi cuma balik modal sehingga tidak terus-terusan membakar uang.

Sebab kalau mendapat rate pinjaman 2% saja, maka Bukalapak bakal mendapatkan ‘bonus’ sebesar Rp115.200.000 atau ada surplus sebesar Rp36.503.800. Singkatnya, Bukalapak mengelola uang yang peserta Serbu Seru bayarkan sementara, untuk mendapatkan untung materi dan penambahan aset berupa pengguna aplikasi. Mantap!

Jumlah Pengguna Bertambah

Ada peningkatan jumlah kunjungan situs Bukalapak pada bulan Januari dibandingkan kuartal 4 tahun lalu. Jika pada kuartal empat itu tercatat 116 juta kunjungan per bulan, maka di bulan Januari 2019 tercatat ada 138 juta kunjungan. Ada kenaikan sekitar 22 juta kunjungan. Dan kenaikan ini tentu bisa diklaim sebagai hasil dari adanya program Serbu Seru yang diadakan sejak akhir kuartal empat itu.

Penambahan jumlah pengguna memang bukan sebuah laba materil yang bisa meningkatkan saldo keuntungan perusahaan secara langsung. Namun pada zaman yang serba digital, pengunjung situs merupakan sebuah aset penting yang bisa dikonversi menjadi keuntungan yang lebih besar dibandingkan modal yang telah dikeluarkan. Perolehan big data dari penambahan jumlah pengguna baru dan lalu lintas situs yang meningkat pun patut diperhitungkan.

Jadi, apabila hasil penjualan pada program Serbu Seru Bukalapak tidak ada keuntungan yang tercatat, bahkan merugi banyak, maka satu-satunya keuntungan dari program Serbu Seru ini adalah jumlah pengunjung situs Bukalapak yang bertambah. Dan bisa jadi jumlah penggunanya pun bertambah.

Penambahan lalu-lintas di Bukalapak ini konon memunculkan keluhan dari pelapak di marketplace warna orange yang mengalami penurunan omset. Nah, sampai segitunya \’kan? Hal ini disebabkan karena seseorang yang ingin mengikuti Serbu Seru, maka mau tidak mau ia mesti top up Dana minimal Rp50.000.

Perihal top up Dana ini menjadi salah satu pengikat loyalitas konsumen terhadap Bukalapak. Katakanlah ada tambahan pengguna 22 juta, sebagiannya mungkin melakukan refund lagi, namun ada sebagian lagi yang bisa menjadi pelanggan tetap. Nah, potensi tambahan pengguna inilah yang menjadi tambahan keuntungan bagi Bukalapak.

Serbu Seru Bukalapak, Halal atau Haram?

Iya sih, mengikuti Serbu Seru seumpama berada di meja judi, sebab hanya keberuntunganlah yang membuat seseorang mendapatkan barang yang diinginkan. Namun menurut Ustad Ammi Nur Baits pengasuh Yufid TV, Serbu Seru bukanlah judi. Sebab apabila judi, maka pilihannya ada dua, yakni untung atau buntung. Namun Serbu Seru tidak begitu. Ia memang punya pilihan, namun bukan untung atau buntung, tapi untung atau tidak buntung. Mengapa begitu?

Ya karena setelah peserta Serbu Seru tidak mendapat barang yang diinginkan, maka Rp12.000 itu akan dikembalikan ke saldo Dana. Jadi Serbu Seru ini bukanlah judi, sehingga tidak haram.

Demikianlah asumsi saya terhadap program Serbu Seru Bukalapak. Apabila ada yang perlu disanggah silakan tulis di kolom komentar. Terima kasih.

Leave a Comment