Berapa Tarif Content Placement dan Sponsored Post?

Sejak iklan banner mulai tergeser dengan kehadiran native ads, maka beragam materi iklan mulai bervariasi. Satu hal yang paling dikenal dan cukup marak beberapa tahun ini adalah content placement. Cuma sebagian orang bingung, berapa tarif content placement ini?

Para pengiklan tentu saja ingin membanderol content placement dengan nominal serendah mungkin. Namun sebagai blogger dan publisher secara umum, sudah barang tentu menginginkan harga content placement yang tinggi. Dua titik inilah yang membuat bingung soal harga content placement ini.

Content placement sendiri merupakan sebuah metode iklan yang menyisipkan (placement) iklan di tengah-tengah materi postingan blog organik. Misalnya pengalaman, cerita, maupun opini tentang sesuatu, kemudian di paragraf satu atau dua dan seterusnya, disisipkan kata kunci yang mengarah kepada (situs) pengiklan.

Buat para blogger, content placement kerap diterima sebagai materi yang matang. Maksudnya materi yang diunggah di blognya sudah diberikan oleh pengiklan. Blogger tinggal mengunggahnya saja lewat dasbor content management system (CMS) masing-masing.

Content placement semacam ini biasanya diperuntukkan sebagai sarana meningkatkan tautan balik (backlink) dari situs pengiklan. Dengan membaca sepintas dari materinya, pembaca biasanya sudah tahu kalau postingan tersebut merupakan sebuah iklan. Sebab bahasanya berbeda dari postingan biasanya.

Ada lagi content placement yang mengharuskan blogger untuk menulis pengalaman atau opininya terhadap produk pengiklan. Karena ini sifatnya iklan, tentu saja postingan yang ditulis wajib bernada positif. Namun keuntungan dari content placement semacam ini penyisipan iklannya lebih halus. Sehingga tidak banyak pembaca yang menganggap kalau postingan tersebut merupakan sebuah iklan.

Lantas apa bedanya content placement dengan sponsored post? Sebetulnya kedua frase itu sama saja. Namun frase sponsored post cakupannya lebih luas. Ia bisa ditemukan juga di media sosial. Namun content placement hanya ditemukan di platform blog maupun vlog. Bisa dianggap content placement adalah satu jenis dari sponsored post.

Nah, kembali ke pertanyaan dalam judul artikel ini, yakni ‘berapa tarif untuk sebuah content placement?’. Sebab buat blogger pemula seperti saya, menentukan harga ketika ada penawaran yang masuk merupakan dilema tersendiri. Mau ditolak, lumayan. Mau diterima, kok rasanya kecil banget.

Formula Menentukan Tarif Content Placement

Beberapa waktu lalu, saya berkomentar di sebuah postingan pada grup Facebook WordPress Indonesia. Postingan tersebut menceritakan sebuah ‘job’ tentang review sebuah situs dengan jumlah postingan >100 kata yang mensyaratkan adanya backlink ke situs pengiklan.

Pemosting di grup tersebut memulainya dengan kata “miris”. Sebab harga yang ditawarkan pada ‘job’ tersebut hanya $0.80 dan $0.70. Ya kira-kira setara dengan Rp10.000 saja. Komentar di postingan grup tersebut pun bernada sama.

Saya pun berkomentar yang sama dengan tambahan bahwa ‘job’ semacam ini akan terus ada selama ada orang yang mengambilnya. Ya, selama ada yang tetap bersedia untuk dibayar dengan nominal tadi, maka selama itu pula job semacamnya akan terus ada.

Saya tidak pernah menyalahkan orang-orang yang mengambil content placement dengan nominal yang sebesar itu. Sebab mungkin saja ia sedang membutuhkan uang. Bisa jadi juga ia memang tidak tahu kalau sebetulnya ia bisa dibayar lebih tinggi dari yang tertera tadi.

Untuk menentukan tarif content placement, ada formula yang sebetulnya tidak begitu baku. Namun formula ini banyak dipakai oleh para pengiklan, agency, maupun perorangan yang akan memakai jasa blogger untuk content placement.

Formula tersebut biasanya menghitung antara traffic blog perbulan, DA dan PA, serta follower media sosial. Semakin tinggi angka yang tertera pada empat hal tersebut, maka semestinya tarif content placement bisa lebih tinggi juga. Orang-orang menyebut hal ini sebagai rate card.

Saat ini, pengiklan lebih banyak mendasarkan diri pada DA sebuah domain dari blog tersebut. Standar untuk menerima content placement biasanya DA dengan skor 15. Ada juga yang dimulai dari skor 10.

Untuk DA dengan skor 15, beberapa waktu lalu beberapa platform traveling berbasis aplikasi memberikan harga Rp300.000 untuk content placement yang ditulis oleh blogger. Untuk skor DA dengan skor lebih tinggi, yang dimulai dari skor 20, tarif yang ditawarkan lebih tinggi lagi.

Namun beberapa platform penyedia jasa content placement memberikan tarif yang lebih rendah dari harga yang ditawarkan kedua platform traveling tadi. Dan seperti biasa, karena banyak yang bersedia untuk ‘mencari nafkah’ disana, maka tarif yang akan ditawarkan oleh para pengiklan bakal tak jauh-jauh dari tarif ini. Sementara rate card yang dimiliki blogger nyaris tidak dipakai.

Kalau memilih sih, lebih enak mendapatkan content placement dari luar negeri. Beberapa kali, saya mendapatkan tarif content placement dengan nominal yang cukup besar. Tarifnya mulai dari Rp800.000 – Rp2.000.000. Kabarnya tarif tersebut juga berlaku pada pada awal-awal content placement mulai ada di Indonesia.

Kalau saat ini tarif content placement hancur dirasa kurang bagus, ya balik lagi ke bagaimana blogger menghargai dirinya sendiri. Kalau dengan tarif yang ditawarkan memang pas dan sesuai kebutuhan, ya silakan diterima saja. Tetapi kalau di masa depan ingin tarif yang lebih baik, kurang-kurangi menerima content placement atau sponsored post dengan tarif alakadarnya.

Demikian jawaban saya tentang berapa tarif content placement. Sekian dan terima kasih.

5 thoughts on “Berapa Tarif Content Placement dan Sponsored Post?”

  1. content palcement itu sangat dibutuhkan oleh pemilik brand agar kredibilitas mereka makin naik

  2. Saya punya blog dan ada penawaran pertama untuk content placement di blog saya. Karena masih pemula, saya gak tau tarifnya. Hasil riset, eh artikel ini ada di page one. Thanks infonya mas. Sekarang saya tau tarifnya berapa

  3. Fix langsung 400 DA blog saya udah 27 belum dan PA nya juga cukup gede. Gassss baru cek email ada yang mau pake jasa ane

Leave a Comment