Belajar SEO: Pengertian, Tahapan, dan Manfaatnya

Buat Anda yang menginginkan blognya banjir traffic organik, cara satu-satunya ya tentu saja belajar SEO. Sebab hanya dengan cara inilah blog yang Anda miliki bisa bersaing di SERP Google. Nah artikel kali ini akan mengulas apa sih SEO itu dan bagaimana panduan belajarnya.

Belajar SEO artinya belajar membuat blog kita nangkring di posisi teratas dalam mesin pencari. Dengan begitu, blog tersebut akan mendapat banyak kunjungan atau traffic. Jika blog tersebut merupakan sekumpulan ide, maka ide-ide didalamnya bakal tersebar dengan lebih masif.

Buat Anda yang menaruh kode afiliasi, blog dengan jumlah kunjungan yang tinggi bakal meningkatkan peluang dipergunakannya kode-kode afiliasi itu. Sama halnya dengan yang memakai jaringan periklanan, semisal Adsense, untuk memonetisasi blognya. Tingkat kunjungan dengan penghasilan monetisasi akan linier.

Untuk popularitas tentu jangan ditanya. Kalau blog Anda sering tampil di halaman pertama Google untuk banyak pencarian, maka popularitas Anda sebagai blogger juga bakal semakin tinggi.

Ya, sepenting itulah memang alasan mengapa blog Anda harus memiliki banyak kunjungan. Sebab dari sanalah segala macam potensi bermula. Tapi hal ini tentu dikecualikan buat Anda yang membuat blog hanya untuk curhat hore-hore saja. Tak penting dan tak perlu dianggap. Sebab kalau memang serius untuk menekuni dunia blogger, maka belajar SEO menjadi hal yang wajib.

Belajar SEO

Belajar SEO bukan berarti Anda mesti hadir di kelas atau mengikuti seminar-seminar tertentu. Meski bisa jadi begitu pada prakteknya, namun aktivitas di zaman sekolah dan kuliah itu boleh ditinggalkan. Sebab aktivitas ini lebih banyak praktik secara langsung sambil melihat mana yang cocok diterapkan dan mana yang tidak. Hampir mirip konsep trial and error sebetulnya.

Yang perlu Anda ketahui saat ini adalah, jangan mudah percaya dengan orang-orang yang mengaku sebagai pakar SEO atau SEO expert kemudian menjanjikan blog Anda bisa tampil dengan mudah di halaman pertama mesin pencari.

Apalagi jika yang bersangkutan meminta Anda memberikan sejumlah uang untuk jasanya. Sebab algoritma mesin pencari sangat dinamis, sehingga jika Anda hanya mengikuti trik yang diberikannya, tentu bakal tertinggal.

Cara maupun trik di halaman ini juga pasti akan berubah seiring dengan perubahan yang bakal terjadi pada Google Search. Sampai saat ini, artikel ini sudah mengalami beberapa perubahan hanya dalam waktu sebulan saja. So, stay tune.

1. Apa itu SEO?

SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimization. Dengan kata lain SEO merupakan sebuah usaha untuk mengoptimasi blog agar bisa tampil optimal atau mendapatkan posisi halaman pertama di mesin pencari.

Mesin pencari di internet sebetulnya banyak, ada Google, DuckDuckGo, Bing, Yandex, dan lain-lain. Namun karena pengguna Google paling banyak, yakni 3,5 miliar pengguna setiap harinya, maka mayoritas pemilik blog selalu melakukan optimasi mesin pencarinya ya Google Search.

Oleh karena itu, kalau berbicara belajar SEO hampir sebagian besar adalah bagaimana melakukan sinkronisasi blog dengan aturan-aturan yang diterapkan oleh Google. Kalau berbicara SERP alias Search Engina Rank Page ya berarti berbicara juga SERP Google.

2. Persiapan Belajar SEO

Yang harus dipersiapkan ketika hendak belajar SEO adalah pola pikir atau mindset. Kadang-kadang pola pikir kita terjebak pada beberapa indikator yang dibuat oleh pihak ketiga. Misalnya ukuran sebuah blog SEO adalah DA dan PA tinggi. Ada lagi indikatornya adalah Alexa Rank yang tinggi.

Buat para pengguna WordPress juga ada beberapa plugin yang membantu untuk menyusun artikel dengan indikator-indikator tertentu. Semakin hijau atau skornya tinggi, dipercaya SEO-nya bagus. Padahal ya belum tentu juga bakal mendapat posisi bagus di mesin pencari.

Padahal itu bukanlah tool yang diciptakan oleh Google. Beragam alat dan indikator yang dimunculkannya hanyalah alat bantu yang berguna buat memandu blog beserta artikel-artikelnya selaras dengan aturan-aturan Google. Cuma ya karena bukan Google yang buat, jadilah mereka bukanlah jaminan.

3. Belajar ke Google

Hal ini juga berlaku ke sumber pelajaran pertama dari belajar SEO. Ya, Anda mesti merujuk segala macam aturan-aturan ke Google secara langsung. Sudah banyak kok mereka bikin webinar. Silakan lihat saja di channel YouTube maupun blog mereka di The Keyword dengan alamat di blog.google maupun di halaman Support mereka.

Sebetulnya tidak salah juga kalau belajar SEO ke pihak lain selain Google, seperti blog ini, tapi ini persoalan mindset. Sebab diluar sana, banyak diskusi-diskusi yang mengedepankan opini tertentu yang bisa jadi salah kalau ditilik dari aturan Google.

Kalau Anda sudah memahami aturan-aturan dalam Google, maka ke depan pasti bakal lebih mudah. Untuk itulah sebisa mungkin artikel ini saya selaraskan dengan aturan-aturan Google dalam membuat blog yang SEO.

4. Membaca sumber kedua

Kadang-kadang blog Google yang berisi pengumuman itu bahasanya cenderung sukar dipahami. Sebab mereka memberi penjelasan panjang-lebar untuk khalayak yang sangat luas. Sehingga hal ini kadang-kadang memerlukan penafsiran dari orang lain yang memiliki pengetahuan lebih luas dan cocok untuk para blogger.

Saya terbiasa melakukan ini dengan membaca situs seperti searchenginaland.com dan searchenginejournal.com. Kedua situs ini menurut saya cukup rutin terbarui dengan informasi-informasi terbaru dari Google.

Di beberapa forum WhatsApp Group dan Telegram pun saya ikut bergabung untuk melihat pendapat teman-teman blogger dan blogger yang sudah berpengalaman. Indikasi blogger yang berpengalaman ini biasanya portofolio-nya sudah banyak. Mereka telah mengerjakan ini dan itu, ditambah blog pribadi yang dikelolanya juga cukup moncer di SERP.

Itulah sumber-sumber belajar SEO. Kalau sudah dipahami, silakan mulai praktek untuk membuat blog yang ramah SEO. Tapi sebelum itu, Anda sudah tahu ‘kan kalau dalam SEO itu ada SEO on page dan SEO off page?

Saya belum mengetahui sejak kapan pembagian on-page maupun off-page ini, dan dari mana sumber istilahnya. Tetapi sejak istilah SEO muncul, kedua istilah ini mulai dilontarkan para praktisi SEO.

SEO On-Page

SEO On-Page merupakan teknik optimalisasi SEO yang berfokus pada peningkatan di dalam blog sendiri. Semua hal yang tidak ada hubungannya dengan blog lain maupun entitas lain diluar blog sendiri, maka itulah yang disebut on-page.

Komponen dalam on-page ini lumayan banyak. Ya sebanyak komponen di dalam blog saja. Nah, daripada berpanjang kata, silakan pelajari dan praktekkan komponen SEO on-page berikut ini.

Membuat Blog Ramah SEO

Segalanya memang bermula dari blog itu sendiri. Anda mesti membuat blog yang ramah dengan SEO. Cara membuatnya bahkan mesti dimulai dari menentukan domain yang selaras dengan niche yang akan diambil.

1. Menentukan domain yang selaras dengan niche

Domain memang tidak berpengaruh dengan posisi SERP. Mau domainnya sukar dilafalkan atau hanya terdiri dari satu atau dua huruf saja, selama kata Google artikelnya layak masuk halaman pertama, yak masuk saja.

Sayangnya Google belum memikirkan soal mata dan pikiran manusia ketika melihat SERP yang dibuatnya. Sebab ketika seseorang mencari informasi tentang ponsel, maka domain ponselku(dot)com tentu lebih punya kesempatan diklik daripada rumahku(dot)com.

Sekali lagi, Google memang tidak mempermasalahkan pemilihan domain. Tetapi ini terkait dengan jumlah kunjungan yang bakal diperoleh. Tentu semakin banyak klik, semakin banyak kunjungan, artikel ini memiliki posisi SERP yang semakin baik.

Makanya pilihlah domain yang sekiranya betul-betul mewakili niche blog yang bakal diambil. Kalau sudah terlanjur, ya silakan buat saja title blog sesuai dengan mayoritas niche artikel yang dibuat.

2. Template yang ringan

Saat ini rata-rata pembuat blog mengklaim template yang mereka buat sudah ringan dan ramah SEO. Dan memang benar. Sebab senyatanya, artikel kita yang kadang-kadang membuatnya berat.

Jadi perihal template ini silakan cari yang menurut Anda paling bagus saja. Kadang-kadang menurut saya bagus pun belum tentu sesuai selera Anda.

3. Pemilihan hosting yang tepat

Memilih hosting yang tepat ini memang buat para pengguna platform WordPress self-host. Sebab pengguna custom domain blogspot tentu tidak memerlukannya.

Hosting memang sangat berpengaruh terhadap SEO. Karena hosting yang performanya kurang bagus tentu bakal menurunkan performa blog juga. Saya mengambil contoh blog saya yang di WordPress. Blog itu memakai hosting shared, dimana sumberdayanya dibagi dengan situs lain. Ketika ada lonjakan traffic, maka blog saya selalu mengalami gangguan teknis.

Membuat Postingan Ramah SEO

Setelah dasar blog sudah siap, saatnya mengisi dengan artikel-artikel yang memiliki optimasi SEO yang baik. Nah, apa sajakah tahapan untuk membuat artikel yang ramah SEO? Atau seperti apakah tahapan agar artikel tersebut ramah SEO dan banyak yang membaca? Yuk, inilah tahap selanjutnya dari proses belajar SEO.

1. Riset dan menentukan keyword

Ada keyword yang mudah dan ada pula keyword yang sulit. Hal ini memang sudah lumrah di dunia SEO. Keyword yang mudah biasanya pesaingnya sedikit, sebab volume pencariannya sangat tinggi. Biasanya keyword seperti ini hanya satu atau dua suku kata, dan kerap disebut sebagai short tail keyword. Misalnya keyword ‘burung’ maupun ‘burung lovebird’.

Sementara itu ada keyword yang mudah, yang biasanya memiliki lebih dari dua kata. Keyword ini lebih spesifik, dan karena itulah volume pencariannya juga lebih sedikit. Karena volumenya sedikit maka tingkat persaingannya juga rendah. Contohnya keyword ‘cara beternak burung lovebird murah’.

Menentukan keyword sebelum membuat sebuah artikel sebetulnya bisa dilewatkan. Sebab kadang-kadang pengguna Google bisa saja menemukan artikel Anda dengan kata kunci yang beragam. Namun penentuan kata kunci ini lebih merupakan tema besar atau panduan utama dari artikel yang digarap.

2. Membuat judul yang ramah SEO

Kalau tadi sudah ketemu dengan keyword yang dimaksud, maka tentu mudah dalam menentukan judul artikel. Tempatkan keyword yang dibidik tadi kedalam judul tersebut. Sehingga Google akan lebih mudah dalam membaca maksud dari artikel tersebut.

Dalam pembaruan algoritma Google yakni algoritma BERT, mesin pencari ini sudah dibuatkan pembacaan bahasa. Sehingga harapannya Google mampu membaca sinonim, kontekstual kalimat, dan seterusnya. Namun pada prakteknya, penempatan kata kunci ini masih memegang pernanan yang tidak bisa dikesampingkan.

Jadi kalau kata kuncinya ‘cara beternak burung lovebird murah’, maka rumusnya adalah kata kunci ditambah dengan kata-kata seperti ‘terbaru’ ataupun ‘dengan gampang’. Secara lengkap maka judul tersebut akan berbunyi ‘Cara Beternak Burung Lovebird Murah Terbaru’.

Judul yang baik biasanya terdiri dari enam kata atau sekitar 60 karakter. Kalau Anda pengguna WordPress lebih enak, sebab ada plugin tertentu yang bisa mengukur karakter judul ini. Cuma kalau Anda pemakai blogspot seperti saya, ya dikira-kira sendiri saja.

3. Membuat kerangka heading

Membuat kerangka sebetulnya buat mereka yang tidak terbiasa menulis secara langsung. Jadi semacam membuat panduan terlebih dahulu yang berisikan ide-ide besar dari tulisan tersebut.

Ternyata dalam blog, teknik membuat kerangka itu cukup dibutuhkan. Yakni untuk membuat heading maupun sub-heading. Heading ini selain diperlukan sebagai pemisah ide-ide dalam tulisan, juga membantu Google dalam membaca artikel tersebut.

4. Memakai gambar ramah SEO

Ada tiga komponen dalam sebuah gambar untuk mendukung sebuah artikel yang ramah SEO. Selain gambar itu mesti menarik, yang pertama adalah gambar itu memiliki ukuran yang ringan. Banyak yang menyarankan agar satu gambar hanya memiliki ukuran dibawah 60 kb.

Selanjutnya sebelum diunggah ke blog, gambar tersebut harus diberi nama sesuai keyword yang dipakai. Misalnya tadi kata kuncinya adalah ‘burung lovebird’, maka selain gambar tersebut memang burung yang dimaksud, nama file gambar itu mestilah burung_lovebird.

Setelah diunggah, tugas Anda belum selesai. Berilah alt title dan alt description pada gambar tersebut. Cara memberi nama gambar yang sudah diunggah ini berbeda setiap platform. Cuma istilah dan tempatnya sama saja.

5. Membangun internal link

Sebuah artikel yang baik mestinya mampu bahu-membahu dalam membangun otoritas blog. Sebuah blog yang memiliki otoritas yang baik akan dimudahkan oleh Google untuk naik ke posisi SERP yang bagus.

Untuk membangun otoritas ini maka kaitkan artikel tersebut dengan tautan didalam blog Anda. Misalnya pada kata ‘makanan burung’, maka carilah artikel yang bertemakan makanan burung. Namun tentu jangan terlalu rapat juga dalam memberi internal link. Sewajarnya saja.

Sayangnay cara ini baru bisa dilakukan ketika blog Anda sudah memiliki artikel yang cukup. Kalau blog Anda masih baru, lalu apa yang mau ditautkan?

6. Membuat Meta Description

Pada platform blogspot terbaru, meta description sudah dikunci untuk 150 karakter. Tidak bisa lebih satu karakter pun. Jadi silakan pergunakan ruang tersebut untuk menjelaskan artikel Anda secara singkat.

Meta description ini yang biasanya dimunculkan oleh Google di SERP. Jadi pastikan bahwa meta description ini mengandung kata kunci yang sudah ditentukan.

SEO Off-Page

Sekarang berlanjut ke pembahasan SEO Off-Page. Istilah ini merupakan kebalikan dari SEO On-Page, sehingga ditafsirkan sebagai sebuah optimasi secara eksternal untuk meningkatkan posisi blog di SERP.

SEO Off-Page ini lebih sedikit, karena praktis hanya berkutat pada bagaimana membangun link eksternal dan melakukan share maupun upaya-upaya yang lain seperti memasang iklan, yang sekiranya memberikan dampak positif pada blog.

Membangun Backlink

Berbicara membangun link eksternal, banyak yang menyebutnya dengan memasang backlink. Kegiatan ini bertujuan agar blog Anda dianggap memiliki otoritas yang lebih baik, sebab ketika sebuah blog memberikan backlink kepada Anda, maka Google mencatat blog Anda memiliki otoritas untuk membahas niche tersebut.

Memasang backlink ini tentu ada aturannya. Google menganggap blog Anda memiliki otoritas untuk membahas sesuatu ketika backlink yang diberikan oleh blog lain itu natural. Maksudnya ketika blog Anda membahas ‘burung lovebird’, semestinya Anda mendapatkan backlink dari situs yang sejenis dengan kata kunci yang tepat. Google menyebut link tersebut sebagai link yang relevan.

Contoh kata kunci yang relevan adalah ada backlink yang berasal dari blog dengan niche makanan ternak. Pada artikel tentang makanan burung, dan pada frase ‘burung lovebird’ pemilik blog itu memberikan backlink di blognya mengarah ke blog Anda yang membahas burung yang sama. Nah inilah backlink yang relevan.

Share Media Sosial

Banyak perdebatan soal share di media sosial apakah bagus atau tidak untuk SEO. Namun menurut Google, boleh saja share di media sosial seperti Facebook dan Twitter. Tidak ada masalah.

Buat yang sering share artikel mereka di media sosial, memang tidak memberikan dampak yang berarti. Meski begitu, dengan melakukan ini bisa memberikan sinyal bagi setiap artikel yang baru. Ya semacam pemberitahuan kalau ada kunjungan ke link yang baru dibuat itu. Ya, syaratnya cuma satu yakni link blog di media sosial itu ada yang mengklik.

Mengenal Google Analytics dan Google Search Console

Saatnya mengetahui performa artikel di blog Anda. Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan menggunakan dua alat yang disediakan Google secara gratis, yakni Google Analytics dan Google Search Console.

Keduanya memang bisa menjadi parameter performa, namun keduanya berbeda kalau dilihat dari segi fungsi. Mari kita bahas satu-persatu.

1. Google Analytics

Link yang tadi Anda share ke media sosial bisa terlihat statistik penngkliknya dengan menggunakan Google Analytics. Semua kunjungan darimanapun bisa diketahui disini.

Perilaku pengunjung, sumber kunjungan, asal negara, dan lain sebagainya bisa ditemukan secara lengkap di Google Analytics. Statistik semacam ini yang membedakan media lama berupa media cetak maupun televisi, dengan media baru berupa media digital.

Blog Anda mesti dipasangi kode tracking terlebih dahulu untuk mendapatkan manfaat dari Google Analytics ini. Silakan ke halaman Google Analytics untuk mendaftar dan mendapatkan kode tersebut.

2. Google Search Console

Perbedaan antara Google Analytics dengan Google Search Console adalah data yang ditampilkan. Pada Google Search Console hanya ditampilkan data kemunculan artikel blog Anda di SERP. Apa saja kata kunci yang memberikan kunjungan dan artikel Anda posisinya berapa di SERP.

Google Search Console dulunya bernama Webmaster Tool. Sejak tiga tahun lalu, namanya dirubah dengan tampilan yang baru dan dengan penambahan fitur yang lebih lengkap. Saya pernah menulis tentang Google Search Console, silakan dikunjungi.

Melakukan Riset Kata Kunci

Hal terakhir yang mutlak dilakukan setelah mempelajari SEO adalah melakukan riset kata kunci. Riset ini mutlak dilakukan kalau mau blognya mendapatkan banyak pengunjung.

Sebab di berbagai kesempatan, ada saja para praktisi yang ‘menjebak’ orang-orang yang kurang paham dengan klaim “mampu page-one dalam hitungan menit”. Kenapa dikatakan ‘menjebak’? Ya karena posisi halaman pertama itu tidak dilakukannya pada kata kunci yang ramai dan banyak pesaingnya.

Untuk itulah Anda perlu melakukan riset untuk mencari mana kata kunci yang ramai dimana Anda mampu bersaing, atau mencari kata kunci yang potensial agar blog Anda mendapatkan traffic.

Ada beberapa cara yang dipakai. Anda bisa meluncur ke artikel riset kata kunci di blog ini, menggunakan Google Search suggestion, Google Trends, maupun memasang tool seperti Ubersuggest. Yang penting Anda bisa mendapatkan kata kunci yang sedang ramai, lengkap dengan volume dan CPC-nya.

Dari situlah Anda bisa menguji seberapa jago SEO Anda. Kalau beruntung, Anda bisa mendapatkan limpahan traffic yang lumayan buat meningkatkan kualitas blog Anda.

Demikianlah artikel yang menjadi dasar-dasar saya dalam belajar SEO. Mungkin setiap poinnya kurang begitu lengkap, namun setidaknya itulah panduan yang bisa Anda terapkan di blog Anda agar blog Anda juga lebih ramah SEO.

Leave a Comment